Luca Pacioli: The Father of Accounting - kita berkenalan dulu dengan bapak akuntansi sebelum kita mengenal akuntansi lebih jauh, biar asyik kita mencoba mengerti asal muasal akuntansi. yang mana beliau percaya akan akuntansi mempunyai keterkaitan dengan ilmu ilmu lain. dan itu sangat terbukti pada masa ini, dibawah ini gambar beliau:
Dalam wikipedia menyebutkan Fra Luca Bartolomeo de Pacioli (kadang-kadang Paciolo) adalah matematikawan dan biarawan Fransiskan asal Italia, berkolaborasi dengan Leonardo Da Vinci dan kontributor seminalis dengan bidang yang sekarang dikenal sebagai akuntansi. Ia juga dikenal sebagai Bapak Akuntansi.
Frater Luca Pacioli Bartolomes lahir sekitar 1445 di Borgo San Sepulcro di Tuscany. Dia
adalah seorang "Renaissance man" dalam arti sebenarnya dari ekspresi,
memperoleh pengetahuan yang menakjubkan dari mata pelajaran teknis
beragam - agama, bisnis, ilmu militer, matematika, kedokteran, seni,
musik, hukum dan bahasa.
Dia percaya (dengan waktu) dalam keterkaitan disiplin ilmu ini sangat
beragam dan dalam kepentingan khusus dari mereka, seperti matematika dan akuntansi, yang menunjukkan keharmonisan dan keseimbangan.
Luca Pacioli
(1445 – 1517)
Masa Kecil
Ayah Luca Pacioli adalah Bartolomeo Pacioli, namun tidak pernah
tinggal di rumah orang tuanya. Masa kecilnya lebih banyak tinggal
di tempat kediaman keluarga Befolci di Sansepolcro, Italia yang
juga menjadi tanah kelahirannya. Kota kecil ini terletak di tengah
Italia, sekitar 60 Km di utara Perugia. Sewaktu masih remaja,
Pacioli pindah dari Sansepolcro dan menetap di Venesia. Di Venesia,
Pacioli bekerja pada seorang pedagang kaya bernama Antonio Rompiansi.
Sebelumnya, Pacioli berteman dengan Piero della Francesca, seorang
penulis, pelukis sekaligus artis perspektif. Ketika mereka pergi
bersama melakukan kunjungan ke Appenines, Francesca mengenalkan
Pacioli kepada Count of Urbino yang mempunyai perpustakaan. Koleksi
ribuan buku ini dapat dibaca oleh Pacioli apabila menaruh minat.
Diduga Paciole sudah memahami matematika saat meninggalkan Sansepolcro,
dan menjadi pembimbing bagi anak-anak Rompiansi atas saran Francesca
pula. Pada saat ini pula Pacioli memperoleh kesempatan untuk belajar
matematika pada aras (level) lebih tinggi pada Domenico Bragadino.
Selama masa-masa ini Pacioli menulis karya pertamanya tentang
artitmatika. Karya ini diselesaikan pada tahun 1470, kerena pada
tahun ini pula Rompiansi meninggal. Merasa tidak punya tuan lagi,
Pacioli pergi meninggalkan Venesia menuju Roma dan beberapa bulan
tinggal di rumah Leone Battista Alberti. Sebagai intelektual dan
matematikawan religius, Alberti membekali Pacioli dengan agama.
Tidak mengherankan apabila Pacioli, kemudian, belajar theologi.
Alberti mengenalkan Pacioli kepada Paus Paulus II, dimana Paus
menganjurkan agar Pacioli menjadi biarawan dan mendarmabaktikan
hidup untuk Tuhan. Setelah Alberti meninggal pada tahun 1472,
Pacioli menuruti anjuran Paus, dan kemudian diambil sumpahnya
sebagai minor Franciscan.
Dosen Terbang
Tahun 1477, Pacioli memulai penjelajahannya. Menghabiskan sebagian
besar waktunya menjadi pengajar di universitas-universitas, terutama
untuk mata pelajaran aritmatika. Mengajar di universitas Perugia
dari tahun 1577 sampai tahun 1580, sambil menyiapkan buku kedua
yang dirancang untuk kelas-kelas yang diajarnya. Tidak lama mengajar
di Zara, Kroasia – saat itu merupakan wilayah kekaisaran
Venesia, tetapi kemudian kembali mengajar di Perugia, universitas
Naples dan universitas Roma. Saat itu Pacioli menjalin persababatan
dengan Duke of Urbino, dimana Paus Sixtus IV adalah menunjuk Federico
da Montefeltro untuk menduduki posisi terhormat itu dan Pacioli
ditunjuk menjadi pembimbing bagi anak-anak Montefeltro, Guidobaldo,
yang kelak menggantikan kedudukan sang ayah pada tahun 1482.
Karya Pacioli
Tahun 1489, setelah dua tahun di Roma, Pacioli pulang Sansepolcro.
Di tanah kelahirannya ini, Pacioli dibenci dan menimbulkan iri
hati, karena memegang wewenang dari Paus. Masyarakat mencekal
ajaran-ajaran yang diberikan Pacioli di sana, namun hal itu tidak
berlangsung lama. Tahun 1491 muncul kebebasan untuk memperoleh
pendidikan dan mulai timbul penghargaan terhadap ilmu pengetahuan.
Tinggal di desa membuat Pacioli mempunyai banyak waktu luang guna
mengerjakan bukunya yang paling terkenal Summa de arithmetica,
geometria, proportioni et proportionalita yang dipersembahkannya
kepada Guidobaldo, Duke of Urbani.
Tahun 1494, Pacioli pergi Venesia untuk menerbitkan Summa. Karya
ini merupakan rangkuman matematika yang sudah ada dan tidak mengandung
gagasan-gagasan baru. Karya setebal 600 halaman ini ditulis dalam
bahasa Italia yang mencakup teori dan praktik aritmatika; aljabar,
tabel uang, ukuran panjang dan berat yang berlaku di berbagai
wilayah di Italia; makalah tentang pembukuan ganda (double-entry);
rangkuman geometri Euclid. Satu hal yang menarik dalam buku ini
adanya penjelasan tentang permainan peluang (game of chance) dengan
solusi yang salah, dimana kesalahan ini menjadi titik tolak penelitian
– agar menang - yang dilakukan oleh “penjudi”
seperti: Cardano dan [Blaise] Pascal.
Berteman dengan Leonardo da Vici
Francesco Sfarza mempunyai dua orang anak: Galeazzo dan Ludovico.
Ketika Francesco meninggal pada tahun 1466, Galeazzo mengangkat
dirinya menjadi Duke of Milan, namun pada tahun 1476, dibunuh
dan adiknya, Ludovico, setelah melalui serentetan intrik politik
mengangkat dirinya menjadi Duke of Milan pada tahun 1480. Ada
keinginan Ludovico agar puri di Milan dikenal oleh seluruh negara
Eropa, maka diundanglah para artis dan intelektual para masa itu
untuk menggambar puri. Tahun 1483, Leonardo da Vinci [1452 –
1519] bekerja pada Ludovico sebagai seorang pelukis merangkap
insinyur. Tahun 1494, peresmian gelar Duke of Milan, dan sekitar
tahun 1496, Pacioli diundang ke puri di Milan untuk mengajar matematika.
Antusiasme Leonardo da Vinci kepada matematika sangat besar sehingga
tidaklah mengherankan apabila kemudian terjalin persahabatan antara
Pacioli dan Leonardo da Vinci.
Saat itu, Pacioli sedang menyiapkan buku keduanya yang terkenal,
Divina proportione, dengan gambar dan diagram yang dibuat oleh
Leonardo. Judul buku ini, Divina proportione, sudah menjelaskan
apa isi buku yang banyak membahas apa yang dikenal dengan nama
nisbah emas (golden ratio): a : b = b : (a+b). Theorema Euclid
dikaitkan dengan nisbah ini, gambar tentang polygon teratur atau
semi tidak beraturan. Nisbah yang memuaskan Leonardo baik dari
sisi matematikal maupun artistik memberi dampak besar pada karya-karya
Leonardo. Nisbah emas memegang peran cukup penting dalam rancangan
arsitek sejak saat ini.
Del Ferro dan Persamaan Kuadrat
Di Perancis Louis XII diangkat menjadi Raja Perancis pada tahun
1498, berseteru dengan Duke of Milan, dan menuntut wilayah itu.
Venesia mendukung Louis menyerang Milan dan pada tahun 1499, prajurit
Perancis memasuki Milan, tetapi baru setahun kemudian Ludovico
ditangkap ketika berusaha merebut kota Milan lagi. Ketika perang
mulai berkobar – Desember 1499, Pacioli dan Leonardo bersama-sama
melarikan diri ke Mantua, dimana mereka diterima dan dijamu sebagai
tamu kehormatan oleh Marchioness Isabella d’Este. Singgah
sementara, sebelum pada Maret 1500 meneruskan perjalanan ke Venesia,
dan berakhir di Florence, dimana mereka tinggal bersama dalam
sebuah rumah kontrakan.
Universitas Pisa terimbas revolusi pada tahun 1494 dan memindahkan
aktivitas akademis ke Florence. Setibanya di Florence, Paciole
didaulat untuk menjadi geometri pada universitas Pisa di Florence
ini. Selama enam tahun, Pacioli mengajar. Leonardo bekerja pada
Cesare Borgia sampai tahun 1506. Pada tahun 1501-1502, Pacioli
sempat mengajar di universitas Bologna. Dalam masa itu, Pacioli
bertemu dengan Scipione del Ferro dan banyak berdiskusi tentang
solusi aljabar untuk persamaan kuadrat, tentunya termasuk membahas
buku Summa. Saat Paciole pergi ke Bologna, del Ferro dapat menyelesaikan
salah satu dari problem klasik *).
Masa Akhir
Meskipun terus mengajarkan matematika, Pacioli tidak melupakan
hubungannya dengan gereja. Sempat dipilih menjadi pengawas gereja,
sebelum pada tahun 1506, Pacioli masuk biara Santa Croce di Florence.
Pernah, dalam suatu kesempatan, pergi ke Venesia, Pacioli memberikan
hak untuk menerbitkan buku-buku selama lima puluh tahun. Tahun
1509, tiga buku Divina proportione diterbitkan dan menerbitkan
Element dari Euclid dalam bahasa Latin. Tahun 1510, Pacioli kembali
ke Perugia dan mengajar di sana. Umur 70 tahun sempat mengajar
di Roma lagi. Lelah mengalami semua itu, Pacioli pulang ke tanah
kelahiran, Sansepolcro dan meninggal di sana pada tahun 1517.
Masih ada karya yang belum diterbitkan berjudul De Viribus amanuensis.
Masih tentang matematika, namun lebih “ringan.”
Tahun 1550 terbit biografi Piero della Francesca yang ditulis
oleh Giorgio Vasari. Dalam buku itu disebutkan bahwa Pacioli adalah
seorang plagiat yang mencuri ide dan karya Francesca tentang perspektif,
aritmatika dan geometri.
*)
Dua problem klasik adalah mencari formula bagi persamaan kuadrat
(pangkat dua) dan persamaan kubik (pangkat tiga).