Kertas dan Bahan Alami
- Kertas Lontar: Di beberapa daerah di Indonesia, undangan pernikahan bisa ditulis di atas daun lontar. Prosesnya rumit, di mana daun harus dikeringkan dan dihaluskan terlebih dahulu sebelum akhirnya ditulisi dengan tinta khusus.
- Kertas Beras: Kertas yang terbuat dari sari pati beras juga sering digunakan. Teksturnya yang halus dan warnanya yang putih alami memberikan kesan sakral dan sederhana.
Ornamen dan Hiasan Undangan
Undangan seringkali dihiasi dengan ornamen-ornamen yang memiliki makna filosofis. Misalnya, motif bunga melati yang melambangkan kesucian atau ukiran-ukiran tradisional yang menceritakan kisah percintaan. Ornamen-ornamen ini tidak hanya mempercantik, tetapi juga berfungsi sebagai doa dan harapan agar rumah tangga yang akan dibina selalu diliputi kebahagiaan.
Makna Mendalam di Balik Setiap Tulisan
Undangan pernikahan zaman dulu tidak hanya berisi informasi tanggal dan tempat. Kalimat yang digunakan pun sangat puitis dan penuh dengan permohonan restu. Bahasa yang digunakan seringkali adalah bahasa kiasan dan halus untuk menunjukkan rasa hormat kepada tamu yang diundang.
Teks dan Bahasa Undangan
- Permohonan Doa: Biasanya, undangan diawali dengan permohonan doa restu dari para sesepuh dan kerabat.
- Penyebutan Gelar: Gelar kebangsawanan atau gelar adat seringkali dicantumkan untuk menunjukkan status sosial keluarga.
Undangan Pernikahan Zaman Dulu vs. Modern
Perbedaan antara undangan pernikahan zaman dulu dan sekarang sangatlah signifikan. Undangan modern cenderung lebih praktis, fleksibel, dan menggunakan teknologi canggih.