![]() |
sumber: VIVA.CO.ID |
Jum’at kemaren 15/03/19 telah terjadi inseden yang memilukan di Selandia baru , seoarang pelaku penembakan membabi buta menembaki para jemaah masjid di kota Christchurch, Selandia baru ,
pelaku sambil merekam secara live di akun Facebooknya , penambakan itu terjadi di dua masjid di selandia baru ,
sampai saat ini di nyatakan 40 orang meninggal dunia , pelaku yang mengaku dirinya sebagai Brenton Tarrant dari Australia, rekaman video itu secara jelas-jelas menembaki jemaah masjid yang sedang melakukan shalat jum’at
pelaku mengungkapkan alsannya melakukan serangan itu adalah menunjukkan kepada para penjajah
“tanah kita tidak akan pernah menjadi tanah mereka, dan Tanah Air kita
adalah milik kita sendiri. Selama orang kulit putih masih hidup, mereka
tidak akan pernah menaklukkan tanah kita”.
adalah milik kita sendiri. Selama orang kulit putih masih hidup, mereka
tidak akan pernah menaklukkan tanah kita”.
itulah alasan mengapa pelaku melakukan penembakan tersebut
dan pelaku juga mengatakan aksinya sebagai balas dendam Ebba Akerlund yaitu seorang anak yang berusia 11 tahun yang terbunuh di saat serangan teror di Stockholm pada 2017.
seorang anak yang bernama Ebba itu mati di tangan penjajah kerena ketidak mampuan pelaku menahan serangan sehinggi anak itu mati terbunuh , ujarnya
dalam serangan yang terjadi di Stockholm menggambarkan sebagai peristiwa pertama yang menginspirasi dirinya melakukan serangan brutal tersebut , dan sebagai balas dendam untuk kematian anak yang berusia 11 tahun tersebut.
pelaku juga menyebutkan serangan terhadap jemaah masjid yang sedang shalat jum’at terinspirasi dari perjalanannya di prancis pada tahun 2017
setelah hal ini terjadi pelaku masih tidak merasa menyesal terhadap apa yang dia lakukan bahkan dia ingin membunuh lebih banyak lagi penjajah dan penghianat , Dia mengaku ada faktor rasial untuk serangan itu dan membenarkannya
sebagai anti-imigrasi serta bentuk serangan atas nama keberagaman.
sebagai anti-imigrasi serta bentuk serangan atas nama keberagaman.
hal ini sungguh ironis sekali , tetaplah waspada dalam setiap keadaan .