Tugas Kuliah ! BAB II PEMBAHASAN Peran Konselor di Era Digital

Moci

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peran Konselor di Era Digital
Konselor  merupakan 
suatu profesi  yang  menjanjikan 
di  masa depan.  Menurut 
Dirjen  Dikti Depdiknas  (2004:5) 
profesi merupakan pekerjaan atau karir yang bersifat  pelayanan 
bantuan  keahlian dengan tingkat  ketepatan yang tinggi untuk  kebahagiaan  pengguna berdasarkan  norma-norma 
yang berlaku.  Kekuatan  dan 
eksistensi profesi  muncul  sebagai 
akibat interaksi  timbal  balik 
antara  kinerja tenaga  profesional 
dengankepercayaan publik (public trust).
Dalam  UU 
No.  14/2005 tentang  Undang-undang 
Guru  dan Dosen  Pasal.1 
Butir  4  dinyatakan bahwa  profesional 
adalah  pekerjaan atau  kegiatan 
yang  dilakukan  oleh seseorang  dan 
menjadi  sumber penghasilan  kehidupan 
yang memerlukan  keahlian,  kemahiran, atau  kecakapan 
yang  memenuhi standar  mutu 
atau  norma  tertentu serta  memerlukan 
pendidikan profesi.  Begitu  juga 
halnya  dengan profesi konselor
yang dijalankan olehpara  konselor  diberbagai 
setting kehidupan.  Berdasarkan
peluang dan tantangan tersebut, perubahan zaman membawa nilai-nilai baru yang
perlu diterjemahkan  oleh  semua 
pihak, ermasuk konselor agar nilai-nilai itu dapat  mendorong 
terwujudnya  dan tercapainya  manusia 
yang  lebih berkualitas dan
bermakna.
Bimbingan dan
konseling sebagai bagian integral dari proses pendidikan juga membawa
peran  besar  dalam 
menghadapi  era  disrupsi. 
Bimbingan  dan  konseling 
merupakan  profesi bantuan  yang 
memiliki  kaitan  erat 
dengan  kehidupan  manusia 
sebagai  fokus  layanannya. Berkaitan dengan hal ini maka
fokus layanan konselor dalam dunia pendidikan adalah siswa. Siswa dalam era
disrupsi saat ini disebut sebagai generasi milineal dengan karakteristik yang
menyertainya. Adanya berbagai pergeseran dan perubahan dari konvensional
menjadi suatu hal yang  serba  instan  juga 
membawa  implikasi  pada 
kehidupan  siswa,  termasuk 
cara  pandang, kebutuhan, dan
masalah yang mereka hadapi.


Cari Herbal Alami :Zymuno Official Lazada
Salah  satu 
layanan  bimbingan  dan 
konseling  untuk  membantu 
siswa  mencapai perkembangan  optimal 
adalah  konseling.  Mortensen 
dan  Schmuller  (dalam 
Santoso,  2009) mengatakan  bahwa 
konseling  merupakan  inti 
atau  jantung  dari 
keseluruhan  layanan  BK. Konseling 
merupakan  hubungan  profesional 
antara  konselor  dengan 
konseli,  dapat  dilakukan secara  individu 
maupun  kelompok  dengan 
tujuan  membantu  konseli 
mencapai  kemandirian dalam  menyelesaikan 
masalahnya.  Konselor  sebagai 
tenaga  ahli  yang 
disiapkan  dan  dibekali dengan  sejumlah 
kompetensi  dan  keterampilan 
perlu  mengembangkan  diri 
sehingga  dapat menyusun strategi
efektif agar dapat memberikan layanan yang tepat sasaran.
Lapan,  2001 
(dalam Paisley,  P.  O., 
&  McMahon,  H. 
G.,  2001) mendefinisikan  program 
konseling  sekolah berbasis  teknologi, 
membentuk  lingkungan sekolah  yang 
lebih  efektif  dan 
memberikan siswa  kesempatan  berkembang 
lebih  baik. Adapun  keuntungan 
program  berbasis teknologi  menurut 
Paisley,  P.  O., 
& McMahon, H. G., (2001) antara lain:
1.     
Memungkinkan  konselor  sekolah 
lebih mudah  bekerja  sama 
dengan  pihak  lain dan pemangku kepentingan.


2.     
Memahami  kebutuhan  siswa 
dalam sekolah  melalui  Review 
data  kualitatif dan kuantitatif.

3.     
Desain  program  konseling 
sekolah berdasarkan 
kebutuhan  siswa,  misi sekolah, dan kompetensi siswa.
4.     
Menentukan  faktor  yang 
relevan (misalnya, nilai ujian, nilai, absensi, pola kedisiplinan, hasil
survei kepuasan, dll).
5.     
Melaksanakan  program  seperti 
yang dirancang.
6.     
Mengevaluasi  program  berdasarkan faktor-faktor yang
ditargetkan. 
7.     
Merevisi  program  sesuai 
kebutuhan berdasarkan penelaahan data.
2.2 Peluang Konselor di Era digital


Rekomendasi Susu Etawa:

Paket 3 Box beli di Lazada : https://c.lazada.co.id/t/c.YSTzRr

Bagikan:

Tags

Leave a Comment