Triprofik.com Jam Gadang Adalah sebuah monumen yang berbentuk menara dan diujung menara terdapat sebuah jam raksasa dan mirip dengan Big ben di London, jam gadang merupakan iconnya kota Bukittinggi.
Jam Gadang mempunyai arti besar, jadi jam yang besar dari bahasa Minangkabau, mempunyai tinggi 26 meter dan mempunyai 4 sisi yang masing-masing mempunyai 80 diameter.
Hingga saat ini Jam Gadang menjadi tempat wisata yang terkenal disumatra barat, dengan lokasinya tepat berada ditengah kota Bukittingi, dan dipuncak jam Gadang para pengunjung dapat menyaksikan keindahan kota Bukittinggi.
Fakta angka 4 romawi pada jam Gadang
Uniknya disini adalah pada angka 4 Romawi yang ada pada jam Gadang ini, biasanya angka 4 romawi tertulis IV Namun beda halnya dengan angka 4 romawi pada jam gadang yang tertulis IIII, sejarah mencatat adanya tulisan tersebut sesuai dengan perintah Belanda yang saat itu menduduki Bukittinggi.
Simbol IV diartikan sebagai I Victory, hal ini mengundang kecemasan Belanda karena cenderung akan bertumbuhnya semangat perlawanan dari masyarakat setempat.
Dan Sejarah ini tidak begitu dapat dipercayai karena masih adanya jam dengan angka 4 yang tertulis IIII, Jam dengan angka yang sama dimiliki oleh raja Perancis King Louis XIV , yang memang pesanan khusus pada pembuat jam kerajaan.
Namun versi lain menceritakan, pada jaman dulu penulisan angka romawi memang menggunakan IIII, yang diperintahkan seorang raja Louis, dan ketika itu sang raja tidak menyukai angka 4 yang ditulis IV untuk menjaga keseibangan angka romawi yang lainnya.
Maka dari itu penulisan angka 4 pada jam gadang bukan merupakan kesalahan yang tidak disenaja, melainkan mengikuti angka 4 pada jaman dulu.
Hadiah dari ratu Belanda
Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 sebagai hadiah pada sketaris kota yang dijuluki Controleur, dari sang ratu Belanda, Arsiteknya adalah orang asli Indonesia yang bernama Yazin dan Gigi Ameh.
Mesin penggerak sama dengan Big ben di London
Pertama melihat bagunan ini, sempat berpikir kalau bangunan yang diujungnya terdapat sebuah jam raksasa ini, maka yang terlintas dipikiran kita adalah Jam Big ben yang ada di London.
Namun ketika di kaji lebih dalam, mesin yang terdapat pada jam Gadang sama persis dengan mesin penggerak Jam Big ben di London,
Di buat oleh bangsawan terkenal yang bernama Forman dengan nama mesin Brixlion, dan menurut sejarah mesin ini hanya ada dua di Dunia, yaitu mesin yang ada pada jam Gadang dan di Big ben di London, hebat kan !
Bandul Jam pernah Patah
Ditahun 2007 terjadi gempa yang berkekuatan 5,8 sampai 6,4 sk ini, mengguncang Sumatra barat sehingga guncangan itu terasa pada negara tetangga Malaysia dan Singapura, akibat gempa tersebut banyak bangunan rusak serta 50 orang meninggal dunia,
Dan salah satu bagunan yang terkena dampaknya adalah Jam Gadang, sehingga bandul jam pun patah, dan segera dilakukan penggatian, maka bandul yang ada pada jam Gadang sekarang adalah versi terbarunya.
Dibangun tanpa menggunakan besi dan semen
Apakah aneh jika ada sebuah bangunan yang dibangun tanpa rangka besi dan semen, apalagi bangunan itu merupakan menara yang menjulang tinggi.
Nah jam Gadang ini dibangun dengan campuran putih telur, pasir putih dan kapur, maka dari itu jam Gadang merupakan suatu bukti pembangunan jaman dulu yang begitu kokoh dan kuat tanpa bahan yang biasa digunakan jaman sekarang.
Atap jam Gadang dari zaman ke zaman
Atap jam Gadang ini sudah tiga kali berganti atap, atap jam Gadang pertama kali berbentuk bulat dan terdapat patung ayam jantan yang menghahap ke timur.