Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Menyelaraskan Strategi Membentuk Karakter Peserta Didik

Menyelaraskan Strategi Membentuk Karakter Peserta Didik

Pendahuluan



Penelitian ini bertujuan untuk memberikan ide dan gagasan
terkait strategi membentuk karakter peserta didik dalam dunia pendidikan dan
lingkungan keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dengan sumber data berupa kajian pustaka. Penulis mengidentifikasi
pentingnya strategi membentuk karakter peserta didik, karena hal ini tidak
hanya berdampak pada pembentukan kepribadian yang sehat, tetapi juga berdampak
pada kemampuan peserta didik untuk berperan aktif dalam kehidupan masyarakat.



Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa
strategi yang dapat dilakukan untuk membentuk karakter peserta didik, seperti
menanamkan nilai-nilai positif, memberikan penguatan positif, memberikan
konsekuensi logis, menerapkan pembelajaran melalui pengalaman nyata, dan
menjadi contoh yang baik. Selain itu, strategi-strategi ini harus dilakukan
secara konsisten dan terpadu di antara lingkungan keluarga dan sekolah.



Dalam kesimpulannya, penulis menekankan pentingnya strategi
membentuk karakter peserta didik dalam dunia pendidikan dan lingkungan
keluarga. Penulis juga merekomendasikan agar pendidikan karakter harus menjadi
fokus utama dalam kurikulum pendidikan dan harus diintegrasikan dengan
pembelajaran akademik. Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan
sumbangan bagi pengembangan strategi pembentukan karakter peserta didik yang
efektif dan terpadu.
Pengertian Karakter



Sebelum membahas strategi membentuk karakter peserta didik
secara keseluruhan, alangkah baiknya jika kita memahami terlebih dahulu
divinisi dari karakter. Secara Etimologi pengertian Karakter berasal dari
kata "Charrasein" yang artinya barang atau alat yang
digunakan untuk menggores, yang kemudian pada masa sekarang disebut sebagai
cap. Sedangkan menurut KBBI, karakter adalah sifat, budi pekerti, kejiwaan, dan
ahlak yang ada di dalam diri setiap manusia.



Secara Terminologi, karakter adalah sifat yang melekat di
dalam diri manusia yang dibentuk atau dipengaruhi oleh lingkungan atau faktor
kehidupan dari masing-masing individu. Menurut Kementrian pendidikan
Nasional, Karakter adalah watak, sifat, tabiat, kepribadian, yang terbentuk
dari internalisasi. kemudian hal tersebut menjadi pijakan utama individu dalam
berfikir, berperilaku dan bersikap. Sehingga hal tersebut menjadi ciri khas
karena menghasilkan sudut pandang pandang, nilai, atau outup yang
berbeda-beda pada setiap individu. Sedangkan karakter menurut Aristoteles,
karakter yang baik adalah perilaku atau tindakan seseorang yang sesuai dengan
kebenaran norma dan etika ketika berhubungan dengan orang lain.



Pengertian Pembentukan Karakter



Pembentukan adalah sebuah proses, cara, hal, atau perbuatan
yang dilakukan dengan tujuan membentuk. Sedangkan karakter adalah kepribadian
seseorang yang terbentuk berdasarkan hasil dari internalisasi serta kebijakan
yang digunakan sebagai landasan dalam berfikir, bersikap, dan bertindak.



Menurut karakteriologi atau ilmu karakter, karakter adalah
perilaku, perbuatan, gerak-gerik, serta cara bersikap seseorang yang menjadi
ciri khas atau karakteristik individu tersebut. Sedangkan menurut Samami,
karakter adalah nilai dasar seseorang yang dibentuk berdasarkan hereditas
maupun lingkungan. Sehingga hal tersebut menjadi pola atau kebiasaan yang
mengakar di dalam jiwa serta mempengaruhi pola berfikir dan perilakunya.



Mulyasa menyimpulkan, bahwa pembentukan karakter adalah
sebuah proses penyusunan yang berkaitan dengan kebiasaan atau tabiat. Sehingga
hal tersebut mempengaruhi tindakan seseorang. Ketika sudah menjadi karakter
yang melekat di dalam diri seseorang, hal tersebut menjadi pembeda sekaligus
ciri khas dari setiap masing-masing orang.



Hal-Hal yang Memengaruhi Karakter Peserta Didik



Membahas strategi membentuk karakter peserta didik, penting juga untuk memhami hal yang memperngaruhu karakter mereka. Di dalam buku Filsafat Pendidikan Islam: Menuju Pembentukan
Karakter Menghadapi Arus Global karya Maragustam, menyebutkan bahwa karakter
peserta didik dipengaruhi oleh beberapa hal. Yaitu;



Pemikiran Peserta Didik



Menurut Alicia yang dikutip oleh Maragustam, unsur utama sekaligus
sebagai landasan dasar dalam pembentukan karakter adalah pikiran. Karena di
dalam pemikiran seluruh memori dan pengalaman seseorang terekam. Hal inilah
yang pada akhirnya mempengaruhi sikap dan perilaku. Jika pola fikir yang
terbentuk mengarah kepada hal-hal positif atau sesuai kaidah norma yang ada di
dalam masyarakat. Maka, tindakan yang dilakukan akan membawa ketenangan,
kedamaian, keamanan dan ketentraman. Sebaliknya, jika pola fikirnya buruk atau
mengarah kepada yang negatif, maka tindakan-tindakannya juga akan mengakibatkan
kerusakan serta kerugian untuk dirinya dan masyarakat.



Proses Pembentukan Karakter



Proses pembentukan karakter merupakan pondasi awal untuk
mengumpulkan nilai-nilai atau informasi-informasi positif agar tercipta karakter
yang baik. Semakin banyak informasi yang diserap dan pengalaman-pengalaman yang
menyertai, maka akan semakin matang sistem dan pola pikir yang terbentuk di
dalam dirinya. Dengan matangnya pola fikir, maka sudut pandang yang digunakan
untuk menganalisis kehidupan akan lebih luas. Sehingga individu dapat dengan
mudah melakukan pemilihan dan penyelarasan tindakan sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat.



Strategi Membentuk Karakter Peserta Didik



Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika
membina atau memberikan pengajaran tentang membentuk karakter kepada peserta
didik. Oleh sebab itu, para pendidik atau guru direkomendasikan untuk menerapkan
beberapa point di bawah ini:



  • Guru harus memberikan Tauladan dengan disiplin waktu serta
    taat terhadap peraturan yang diberlakukan
  • Mengamati dan menganalisa setiap tingkah laku dan pengalaman
    peserta didik dengan cara membuat catatan kumulatif
  • Guru harus mengenal serta menghafalkan setiap nama peserta
    didik
  • Guru membuat pertimbangan serta pengamatan tentang
    lingkungan sekolah dan lingkungan tempat tinggal peserta didik
  • Tugas-tugas yang diberikan harus bersifat untuk
    memberikan pengajaran. langsung terkait dan terkolerasi dengan materi. Tidak
    berbelit-belit serta tidak memberatkan
  • Sebelum mengajar guru hendaknya menyiapkan materi dan
    perlengkapannya agar ketika proses pembelajaran dapat berjalan sesuai topik
  • Mengasah kekreatifitasan dalam mengajar. Sehingga siswa
    merasa nyaman dan senang ketika mengikuti pelajaran
  • Mengukur kemampuan peserta didik. Dalam hal ini, dalam
    berkomunikasi dan menjelaskan materi guru harus menyesuaikan dengan kondisi
    peserta didik, supaya pembelajaran dapat diserap dengan baik.
  • Membuat peraturan yang tegas dan realitis. Dalam artian
    peraturan-peraturan tersebut dapat dilaksanakan oleh semua yang ada di
    lingkungan sekolah.



















Kesimpulan



Pada dasarnya pembentukan karakter peserta didik dibangun
secara naluri oleh pemikiran dan juga proses dimana ia berkembang. Dengan
begitu perlu adanya strategi membentuk karakter peserta didik, agar dapat
memaksimalkan hasil dari upaya membentuk karakter peserta didik tersebut.



Referensi Artikel :










Tim Penyusun Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008),
hal.178



Imas Kurniasih, Pendidikan Karakter Internalisasi dan
Metode Pembelajaran di Sekolah.  ( Jakarta: Kata Penaa, 2017), hal.
22.



Masnur Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan
Krisis Multidimensional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal.84



Thomas Lickona, Educating for Charakter, Mendidik untuk
Membentuk Karakter (Jakarta: PT Bumi Askara, 2012), hal. 81



Muljono Damopolii, Membangun Karakter dan Budaya Akademik di Perguruan Tinggi (Makassar: Alauddin University Press, 2014), hal. 1



Muchlas Samami, Konsep dan Model Pendidikan Karakter,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016),hal,  43



Mulyasa, Manajemen Pendid2ikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal. 166.



Maragustam, Filsafat Pendidikan Islam: Menuju
Pembentukan Karakter Menghadapi Arus Global, hal. 26-27



Mulyasa. Manajemen Pendidikan Karakter. (Jakarta: Bumi
Aksara.2013), hal.17