Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Konsep Activity Based Costing System (Abc System) dan Akuntansi Tradisional

Konsep Activity Based Costing System (Abc System) dan Akuntansi Tradisional

Pendahuluan

Keputusan yang dibuat oleh manajemen tentang penelusuran
informasi biaya dapat mempengaruhi penetapan harga serta penambahan atau
penghapusan produk atau jasa. Kemampuan untuk melacak biaya merupakan dasar
dalam menghitung biaya jasa atau produk hasil manufaktur. Informasi biaya
dihasilkan oleh sistem akuntansi biaya yang melibatkan akumulasi biaya, nilai
persediaan, dan harga pokok produk. Salah satu perhitungan yang penting dalam
menghasilkan biaya produk atau jasa yang tepat adalah menentukan harga pokok
produk dengan akurat. Perhitungan harga pokok produk yang akurat sangat penting
agar keputusan yang diambil dalam menentukan harga produk atau jasa tidak
salah. Ada dua metode untuk menentukan harga pokok produk yaitu sistem
akuntansi biaya tradisional dan metode Activity Based Costing System (ABC
System).



Sistem akuntansi biaya tradisional biasanya digunakan
apabila biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung adalah faktor
produksi yang paling dominan. Biaya overhead kemudian dialokasikan berdasarkan
unit jam kerja langsung atau jam mesin. Sistem ini sering menghasilkan distorsi
biaya atau informasi biaya yang tidak akurat, sehingga dapat mengakibatkan
kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai harga pokok produk.

Akuntasi biaya



Pengertian akuntansi biaya



Mulyadi (2007:7) menjelaskan bahwa akuntansi biaya merupakan
proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya yang
dikeluarkan untuk pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan cara
tertentu. Sementara itu, Carter (2009:11) berpendapat bahwa akuntansi biaya
merupakan alat yang diperlukan dalam berbagai aktivitas seperti perencanaan dan
pengendalian, perbaikan kualitas dan efisiensi, serta pengambilan keputusan
yang bersifat rutin atau strategis.



Tujuan akuntasi biaya



Akuntansi biaya memiliki peran yang sangat penting dalam
ilmu akuntansi untuk setiap perusahaan. Ada berbagai aktivitas yang harus
dilakukan dalam akuntansi biaya seperti perencanaan, pengendalian, perbaikan, dan
pengambilan keputusan. Dengan akuntansi biaya, perusahaan akan lebih mudah
dalam mencari informasi biaya yang diperlukan untuk membantu manajemen dalam
menjalankan fungsinya secara efektif.



Biaya (cost)



Pengertian biaya (cost)



Biaya atau cost adalah suatu pengeluaran yang dilakukan
untuk memperoleh barang dan jasa yang diukur dalam satuan uang dengan tujuan
mencapai suatu tujuan tertentu.



Objek biaya



Menurut Hansen & Mowen (2009:48), objek biaya meliputi
produk, pelanggan, departemen, proyek, dan aktivitas yang diukur dan
dibebankan, dan ini akan mempengaruhi besarnya biaya. Sementara itu, Carter
(2009:31) menyatakan bahwa objek biaya atau tujuan biaya adalah suatu item atau
aktivitas yang biayanya diakumulasi dan diukur. Firdaus (2012:330) juga
menyatakan bahwa objek biaya menjadi dasar dalam pengukuran biaya. Berdasarkan
pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa objek biaya adalah
aktivitas atau item yang diukur dan diakumulasikan biayanya untuk mencapai
tujuan manajemen.



Klasifikasi biaya



Terdapat perbedaan klasifikasi biaya antara perusahaan
dagang dan perusahaan pabrikasi. Pada perusahaan dagang, biaya dibagi menjadi
dua kategori, yaitu biaya produk dan biaya periode. Biaya produk (product cost)
merujuk pada semua pengeluaran yang terkait dengan produksi suatu produk.



Biaya overhead



Garrison mengungkapkan bahwa overhead merupakan semua biaya
produksi selain dari biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya overhead tersebut digunakan untuk mendukung proses transformasi bahan
mentah menjadi produk jadi.

Harga pokok produk



Pengertian harga pokok produk



Menurut Hansen dan Mowen (2009:55), harga pokok produk (cost
of goods manufactured) adalah biaya yang dikenakan pada produk yang diproduksi
tergantung pada tujuan manajemen. Hal ini karena biaya yang dibebankan akan
berbeda-beda tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Untuk perusahaan jasa,
penentuan harga pokok juga dipengaruhi oleh rantai nilai harga pokok.



Manfaat menentukan harga pokok produk



Menurut Mulyadi (2003:65), penentuan harga pokok produksi
memiliki manfaat yang penting bagi perusahaan yang berproduksi dalam jumlah
besar. Informasi tentang harga pokok produksi yang dihitung secara berkala
dapat membantu manajemen dalam menentukan harga jual produk, memantau biaya
produksi yang sesuai, menghitung laba atau rugi periode tertentu, dan
menentukan harga pokok persediaan produk yang selesai dan dalam proses, yang
nantinya akan dicatat dalam neraca perusahaan. Oleh karena itu, manajemen harus
memiliki catatan biaya produksi setiap periode untuk tujuan akuntansi keuangan
yang periodik.

Akuntansi biaya tradisional



Pengertian dan konsep akuntansi biaya tradisional



Dalam sistem perhitungan biaya produk tradisional, hanya
dilakukan pelacakan biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biaya-biaya
tersebut kemudian dialokasikan ke setiap unit atau dibagi berdasarkan alokasi
biaya per unit. Sementara itu, alokasi biaya overhead dalam sistem akuntansi
biaya tradisional dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu tarif tunggal atau
tarif departemental.



Penentuan harga menggunakan sistem akuntansi tradisional



Dalam sistem akuntansi biaya tradisional, biaya yang
dianggap sebagai harga pokok sewa kamar adalah biaya yang terkait dengan unit
penyedia jasa itu sendiri. Biaya dalam sistem akuntansi biaya tradisional
dibagi menjadi tiga fungsi utama, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan
fungsi administrasi dan umum. Hal ini disampaikan oleh Mulyadi (2003:101).



Kelemahan sistem akuntansi biaya tradisional



Sistem akuntansi tradisional memiliki kekurangan yang
mengakibatkan kurang efektif dalam memberikan informasi biaya dan pembebanan
biaya overhead, karena hanya berdasarkan pada volume atau jumlah unit. Hal ini
membuat biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead berubah secara
proporsional terhadap perubahan jumlah unit, sehingga ketika semakin banyak
waktu kerja tenaga kerja yang dibutuhkan, biaya overhead akan semakin meningkat
untuk biaya lain-lain. Karena asumsi tersebut kurang akurat, perusahaan
menggunakan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yang dikenal sebagai
Activity Based Costing System.

Activity Based Costing System

Pengertian Activity Based Costing System



Activity Based Costing System (ABC System) fokus pada
aktivitas-aktivitas yang dilakukan di perusahaan dan mengidentifikasi biaya
yang berkaitan dengan cost driver untuk menghitung harga pokok produk atau
jasa. Dalam ABC System, biaya-biaya tersebut dilacak berdasarkan aktivitas yang
mengonsumsi sumber daya dan menghasilkan produk atau jasa.



ABC System dapat memberikan informasi biaya yang lebih
akurat dan membantu manajemen mengelola perusahaan secara efisien. Dengan
menggunakan ABC System, perusahaan dapat memahami kekuatan dan kelemahan mereka
dan memperoleh keunggulan kompetitif.



Penentuan harga menggunakan sistem Activity Based Costing
System



Tujuan dari Activity Based Costing System adalah untuk menyediakan
informasi yang akurat mengenai harga pokok produksi. Informasi ini akan
digunakan oleh perusahaan dalam melakukan perhitungan laba rugi perusahaan.



Manfaat Activity Based Costing System



Activity Based Costing System dapat mengatasi masalah biaya
overhead pada akuntansi tradisional dan memudahkan pengendalian biaya yang
tidak realistis. ABC System dapat mengidentifikasi sumber biaya dengan lebih
baik melalui penelusuran biaya ke produk atau jasa, sehingga masalah biaya
dapat diidentifikasi dan diperbaiki dengan lebih jelas. Hal ini juga dapat
membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang dapat meningkatkan nilai jual
dan profitabilitas perusahaan.



Kelemahan Activity Based Costing System



Kadang-kadang, penerapan Activity Based Costing System tidak
memasukkan semua biaya, seperti biaya yang terkait dengan pemasaran. Selain
itu, pengembangan sistem ini membutuhkan biaya yang kompleks, yang dapat
memengaruhi biaya administrasi yang tinggi.



Perbedaan antara Activity Based Costing System dengan sistem
akuntansi biaya tradisional



Perbedaan antara Activity Based Costing System dengan sistem
akuntansi biaya tradisional terletak pada bagaimana biaya overhead dikelola dan
alokasi biayanya. Dalam sistem akuntansi tradisional, biaya overhead
dialokasikan berdasarkan ukuran produksi, sedangkan dalam ABC System biaya
overhead dialokasikan berdasarkan aktivitas yang terjadi dalam produksi barang
atau jasa, sehingga masing-masing aktivitas memiliki tingkat konsumsi biaya
yang berbeda.

Referensi

Jurnal dengan judul PENERAPAN ANALISIS ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (ABC SYSTEM) UNTUK PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SECARA AKURAT yang ditulis oleh Novan Setya Adinagoro, Suhadak, Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.