Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

PENGERTIAN DAKHIL FI TAFSIR DAN MACAM-MACAMNYA

Bila kita cermati berbagai kitab tafsir dari masa klasik
sampai kontemporer akan kita temukan berbagai bentuk dan karakteristiknya.
Keanekaragaman ini dipengaruhi oleh banyak hal termasuk latar belakang dan
tujuan penafsir. Penafsir yang ahli filsafat akan mewarnai kitab tafsirnya
dengan corak filsafat, penafsir yang ahli bahasa akan mewarnai kitab tafsirnya
dengan corak bahasa. Terkadang, seorang mufassir juga memasukan hal-hal yang
menjadikan hasil dari penafsiran tersebut sedikit “mengganggu”. Atau dalam
istilahnya disebut dakhil fi tafsir, agar lebih memahamkan mari kita bahas
terlebih dahulu pengertian dakhil fi tafsir.



Pengertian dakhil fi tafsir



Secara istilah pengertian dakhil fi tafsir digunakan untuk menyebutkan
unsur-unsur yang masuk dalam penafsiran Al-Quran dan mengakibatkan timbulnya
suatu bahaya, aib, keraguan dalam tafsir Al-Quran. Lawan kata dari dakhil fi
tafsir adalah ashil yang mempunyai arti asal usul yang jelas, atau dasar yang
kuat.



Dengan definisi diatas, unsur dakhil fi tafsir bisa berupa
dalil naqli maupun dalil aqli. Agar lebih memahamkan mari simak sebuah contoh
berikut :



Dakhil fi tafsir dengan dalil naqli, hadits palsu yang
digunakan untuk menafsirkan Al-Quran. Dan lawannya yaitu ashil fi tafsir dengan
dalil naqli juga, yaitu hadits shahih yang digunakan untuk menafsirkan
Al-Quran.



Macam-macam dakhil



Dalam metode penafsiran Al-Quran, terdapat beberapa metode
yang sudah dikenal diantaranya adalah tafsir bil ma’tsur dan tafsir bil ra’yi.
Jika disesuaikan dengan metode tersebut, maka macam-macam dakhil bisa
dikelompokan sebagai berikut :



Dakhil fi tafsir bil ma’tsur (dalil naqli)



Tafsir bil ma’tsur adalah tafsir yang menggunakan metode
penafsiran dengan riwayat. Dengan itu, dakhil fi tafsir bil ma’tsur bisa
mencakup beberapa macam yakni:



  • Dakhil fi tafsir bil ma’tsur melalui hadits maudhu
  • Dakhil fi tafsir bil ma’tsur melalui riwayat israilliyat
  • Dakhil fi tafsir bil ma’tsur melalui kebohongan yang
    disandarkan kepada sahabat
  • Dakhil fi tafsir bil ma’tsur melalui kebohongan yang
    disandarkan kepada tabiin









Dakhil fi tafsir bil ra’yi (dalil aqli)



Tafsir bil ra’yi adalah tafsir yang menggunakan metode
penafsiran dengan akal terpuji. Dengan itu, dakhil fi tafsir bil ra’yi bisa
mencakup beberapa macam yakni :



  • Dakhil fi tafsir bil ra’yi melalui kaidah bahasa yang tidak
    tepat
  • Dakhil fi tafsir bil ra’yi melalui pendapat yang keliru,
    baik sengaja ataupun tidak





Sejarah dan faktor munculnya dakhil fi tafsir



israilliyat



Dalam perkembangan agama islam, tercatat dalam sejarah
bahwasannya banyak kaum yahudi dan nasrani yang masuk dalam agama islam. Hal
tersebut mengakibatkan penafsiran Al-Quran tercampur dengan pendapat para ahli
kitab. 

Hadits maudhu



Perpecahan umat islam, fanatisme, dan politik merupakan
faktor utama munculnya hadits maudhu. Tidak hanya membuat hadits palsu,
penfasiran Al-Quran pun turut dilakukan dengan semena-mena demi menggapai
tujuan-tujuan pribadi.



Kebohongan yang disandarkan kepada sahabat dan tabiin



Perpecahan umat islam, fanatisme, dan politik juga merupakan
faktor munculnya kebohongan yang disandarkan kepada sahabat dan tabiin demi
memperkuat pendapat penafsirannya.



Referensi:



Adlabi, Salahuddin Ibn Ahmad al-. Metodologi Kritik Matan
Hadis. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2004.



Fahd bin Abdul Rahman bin Sulaiman al-Rumi. Buhuth fi Ulumi
al-Tafsir wa Manahijuhu. Maktabah al-Taubah, t.t.



 ‘Iram, Muhammad Sa’id
Muhammad ‘Atiyah. Al-Sabil ila Ma’rifati al-Asil wa al-Dakhil fi al-Tafsir,
1998.



Jamal Musthafa. Usulu al-Dakhil fi Tafsir ayi al-Tanzil.
Cet. 1., 2001.



Abdul Wahhab Fayed, al-Dakhîl fî Tafsîr al-Qur’ân al-Karîm
(Kairo: Matba’ah al-Hadharah al- ‘Arabiyah, 1978)



              Husyan Muhammad
Ibrahim Muhammad ‘Umar, al-Dkahil fi Tafsir al-Qur’an al-Karim, (Kairo:
Universitas Al-Azhar, t.th.)